Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS.Al-Baqarah 2:183)
Tujuan ibadah puasa adalah untuk mencapai derajat Taqwa. Orang yang bertaqwa adalah orang yang imannya senantiasa aktif membentuk dirinya, sehingga dia tetap istiqamah (konsisten) dalam beribadat, berakhlaq mulia dan terjauh dari segenap dosa dan maksiat.
Banyak orang yang telah berulang kali puasa tiap tahun, ada yang sudah belasan kali, bahkan ada yang sudah puluhan kali berpuasa, namun taqwa masih jauh dari kehidupannya, imannya tidak aktif, ibadatnya tidak istiqamah, dan akhlaqnya jauh dari mulia, perbuatan dosa masih mengotori dirinya, yang diperdapatnya dari ibadah puasa hanya lapar dan haus saja.
Kenapa hal demikian dapat terjadi? Karena mereka menduga bahwa puasa itu hanyalah sekedar menahan lapar dan haus saja, dan mereka juga memahami bahwa puasa itu adalah pengendalian hawa nafsu selama bulan Ramadhan saja, lalu setelah Ramadhan mereka kembali dikendalikan oleh hawa nafsunya.
Puasa bukan hanya sekedar menahan dan mengendalikan hawa nafsu dari makan dan minum. Hakekat puasa adalah pengendalian diri secara total dengan kendali iman. Selain mengandalikan mulut dari makan dan minum, puasa juga mengendalikan lidah dari perkataan yang tidak terpuji, seperti bohong, gunjing, caci maki dan lain lainnya. Puasa juga pengendalian mata (ghadhul bashar) dari memandang hal yang diharamkan Allah seperti melihat tontonan aurat, tontonan maksiat dan lain lain. Puasa juga mengendalikan telinga dari mendengarkan hal- hal yang tidak diredhai Allah seperti mendegar musik hura-hura, mendengar gosip dan lain-lain. Puasa juga mengendalikan kaki dan tangan dari tingkah laku yang tidak diridhai Allah. Sabda Rasulullah SAW :
من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة فى أن يدع طعامه وشرابه
Artinya: “Siapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan dan perbuatan yang tidak terpuji, maka bagi Allah SWT. tidak ada artinya dia meninggalkan makan dan minumnya (percuma dia berpuasa). (HR.Buhari dari Abu Hurarah).
Demikianlah hakekat puasa yang akan membawa manusia beriman menuju taqwa yang merupakan puncak kemuliaan manusia dihadapan Allah swt.(QS.49:13). Semoga kita termasuk hamba Allah yang bertaqwa.Amiin.
Sumber : Nurulyakin
Artikel diatas sangatlah tepat untuk pengetahuan para kaum Kafir yang telah memfitnah bulan suci Ramadhan dalam Website nya ;
Kafir Website
"Translate ke dalam bahasa yang anda pahami di website tersebut"
Nerakalah tempat tinggal abadi mereka, dan terlintas dibenak saya... apakah ini adalah buah pikiran "DAJJAL"?? agar kita tersesat dan ikut menjadi abdi Iblis? Naudzubillah....
Seperti dalam QS Al-Baqarah : ayat 13
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman. Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman? "Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.
QS. al-Baqarah (2) : 13
Seperti dalam QS Al-Baqarah : ayat 13
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman. Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman? "Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.
QS. al-Baqarah (2) : 13
Dan Sungguh rugi manusia yang menyamakan Bulan Ramadhan dengan bulan - bulan biasa, karena Allah Swt, sangat men-spesialkan bulan Ramadhan ini, dengan dibukakannya pintu syurga dan ditutupnya pintu akhirat, serta tidak ada penyiksaan di Neraka pada bulan Ramadhan ini.........WaAllahu'alam........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Utk memudahkan Komentar para sobat, sy hilangkan anti Spam, maka dr itu berikan Koment yang baik, apabila tidak lebih baik diam..dan utk komentar pembangunan, saya terima...