Minggu, 31 Oktober 2010

Asal Mula Perayaan Helloween



Ucapan ini tampaknya belum atau bahkan sama sekali tidak populer di negara kita. Tapi hampir semua orang tahu, Halloween adalah hari di mana semua orang (di Amerika tentunya) berdandan seram dan menghias rumah dengan berbagai macam hal seram. Salah satu benda yang selalu ditemui pada tanggal ini adalah adanya Jack O'Lantern, semacam hiasan yang dibentuk dari labu yang diisi dengan lilin atau lampu yang menyala. Labu tadi biasanya diukir dengan bentuk yang menyeramkan, sehingga pada saat malam tiba, Jack O'Lantern akan menyala dengan menyeramkan.

Selain Jack O'Lantern tadi, berbagai hiasan seram seperti kelelawar, tengkorak atau tulang belulang, sarang laba-laba, dan terkadang hiasan yang berbentuk seperti perlengkapan sihir seperti sapu terbang dan belanga tempat nenek sihir membuat berbagai obat atau racun sihir akan tampak di mana-mana. Bahkan tidak sedikit hiasan yang menampilkan Vampir atau peti mati ala Vampir nampak di berbagai rumah.

Sebenarnya apa sih yang terjadi sampai ada perayaan serba seram ini?

Banyak teori yang berkembang mengenai Halloween ini, tapi teori yang paling banyak diterima adalah bahwa perayaan Halloween ini berasal dari perayaan bangsa Galia kuno yang disebut Samhain, yang secara kasar berarti "Akhir Musim Panas". Perayaan ini dipercaya sebagai berakhirnya "masa terang" (musim semi dan musim panas) dan dimulainya "masa gelap" (musim gugur dan musim dingin). Bangsa Galia kuno percaya bahwa pada tanggal 31 Oktober, atau di hari Samhain tadi, batas antara dunia nyata dan dunia gaib akan sangat tipis, sehingga para penduduk dunia gaib dapat menyeberang ke alam kita.

Pada perayaan Samhain, biasanya pada penduduk Galia kuno akan mengadakan perayaan besar bagi nenek moyang mereka yang sudah lama meninggal dan "mengundang" mereka untuk duduk makan bersama, sedangkan arwah atau makhluk gaib yang jahat akan diusir dari kediaman mereka. Untuk semakin mempersulit arwah atau makhluk gaib jahat menyebarkan pengaruh negatif di tengah mereka, maka para penduduk akan menggunakan topeng dengan wajah buruk atau berdandan seperti makhluk gaib jahat tadi, sehingga para makhluk gaib jahat tadi menganggap bahwa mereka tidak seharusnya diganggu dan membiarkan perayaan berjalan dengan meriah.

Dari tradisi dan kepercayaan inilah tradisi mengenakan kostum berkembang sampai sekarang, walaupun Halloween di dunia modern sekarang, kostum yang ada bukan lagi kostum seram, tapi berbagai kostum unik mulai dari binatang sampai tokoh superhero atau bahkan tokoh kartun.

Kalau begitu, kenapa namanya berubah menjadi Halloween?

Ternyata nama Halloween ini berasal dari usaha Gereja pada masa itu untuk menghentikan penduduk merayakan hari perayaan Samhain yang dianggap bertentangan dengan perayaan Nasrani. Gereja mengadopsi perayaan Samhain menjadi Hari Para Orang Suci (All Hallows Evening), dengan harapan para penduduk Galia di masa itu akan meninggalkan perayaan yang dianggap tidak gerejawi.

Dari nama All Hallows Evening, penduduk menyingkatnya menjadi Hallow's Even, dan makin lama nama yang ada makin pendek sehingga menjadi Halloween. Uniknya, walaupun nama dan perayaannya menjadi perayaan gerejawi, Gereja tetap tidak dapat mengubah bentuk dan tradisi yang ada di dalam perayaan ini.

Lalu apa sih sebenarnya Jack O'Lantern?

Jack O'Lantern ini merupakan legenda dari Irlandia. Legenda ini menceritakan mengenai seorang petani licik dan tangguh plus pelit yang berhasil menipu Iblis. Ia berhasil membuat iblis naik ke atas pohon dan kemudian mengukir bentuk Salib di batang pohon tadi, sehingga Iblis tidak bisa turun dengan mudah.

Pada saat kematiannya, Jack tidak diterima di Surga, karena kelicikan dan berbagai tindak buruk yang dia lakukan selama hidup, tapi Iblis juga menolak Jack untuk masuk Neraka karena marah pernah ditipu oleh Jack. Tapi akhirnya Iblis berbaik hati (atau makin jahat) dengan memberikan sebatang lilin untuk menemaninya berjalan-jalan dalam kegelapan, karena tidak dapat diterima di Surga ataupun Neraka. Lilin tadi ditempatkan di dalam Turnip (sebangsa lobak).

Pada imigran dari Irlandia datang ke Amerika sambil terus mempertahankan tradisi ini, sayangnya, di Amerika tidak banyak ditemukan Turnip, sehingga mereka akhirnya memilih sayuran lain yang ada, dan bisa menggantikan Turnip. Pilihan akhirnya jatuh ke labu (pumpkin) yang lebih banyak dan mudah ditemui di Amerika. Dari sini lah, Jack O'Lantern dari labu kemudian menjadi terkenal di seluruh dunia.

Pernah mendengar Trick or Treat?

Salah satu tradisi unik di Amerika untuk menyambut Halloween adalah Trick or Treat. Anak-anak akan berjalan dari rumah ke rumah dengan kostum unik sambil membawa keranjang, dan mengetuk pintu sambil meneriakkan "Trick or treaaaat". Sebenarnya hal ini adalah ancaman, karena arti aslinya adalah, jika anda tidak memberikan "treat" alias makanan, kami akan melakukan "trick" atau kenakalan terhadap rumah tadi. Pemilik rumah akan keluar dan menghadiahkan berbagai makanan manis seperti coklat atau permen dalam keranjang mereka. Sebenarnya seperti apa sih tradisi awalnya?

Tradisi ini dipercaya muncul di Eropa pada abad ke 9, sebagai bentuk yang modern dari "Soul Day" yang awalnya dirayakan pada 2 November. Pada hari "Soul Day" tadi, para pengemis akan berjalan dari desa ke desa untuk meminta "Soul Cake" yang dibuat dari potongan roti berbentuk segi empat dengan isi Currant (sejenis anggur manis). "Soul Cake" tadi adalah bayaran yang diterima oleh pengemis tadi untuk mendoakan arwah keluarga yang sudah meninggal.

Kamis, 22 Juli 2010

Kisah Nabi Adam Alaihi Salam ( 5 )


إنّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضلّ له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنّ محمدا عبده ورسوله {يا أيّها الذين آمنوا اتقوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ولا تَمُوتُنَّ إلاَّ وأَنتُم مُسْلِمُونَ} {يا أيّها الناسُ اتّقُوا ربَّكمُ الَّذي خَلَقَكُم مِن نَفْسٍ واحِدَةٍ وخَلَقَ مِنْها زَوْجَها وبَثَّ مِنْهُما رِجالاً كَثِيراً وَنِساءً واتَّقُوا اللهََ الَّذِي تَسَائَلُونَ بِهِ والأَرْحامَ إِنَّ اللهَ كان عَلَيْكُمْ رَقِيباً } {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمالَكمْ ويَغْفِرْ لَكمْ ذُنوبَكُمْ ومَن يُطِعِ اللهَ ورَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً} أما بعد،فإن أصدق الحديث كلام الله وخير الهدي هدي محمد  وشر الأمور محدثاتها وكلّ محدثة بدعة ، وكل بدعة ضلالة ، وكل ضلالة في النار .

Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Ia dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shalallahu Alaihi wa salam adalah utusan Allah Azza wa Jalla. “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam”.

Pembunuhan Pertama Dalam Sejarah Manusia.


Dengan telah jalurnya keputusan dari langit yang menerima korban Habil dan menolak korban Qabil maka pudarlah harapan Qabil untuk mempersandingkan Iqlima tidak puas dengan keputusan itu namun tidak ada jalan untuk menyoalkan. Ia menyerah dan memerainya dengan rasa kesal dan marah sambil menaruh dendam terhadap Habil yang akan dibunuh di kala ketiadaan ayahnya.


Ketika Adam hendak berpergian dan meninggalkan rumah beliau mengamanahkan rumahtangga dan keluarga kepada Qabil. Ia berpesan kepadanya agar menjaga baik-baik ibu dan saudara-saudaranya selama ketiadaannya. Ia berpesan pula agar kerukunan keluarga dan ketenangan rumahtangga terpelihara baik-baik jangan sampai terjadi hal-hal yang mengeruhkan suasana atau merosakkan hubungan kekeluargaan yang sudah akrab dan intim.


Qabil menerima pesanan dan amanat ayahnya dengan kesanggupan akan berusaha sekuat tenaga menyelenggarakan amanat ayahnya dengan sebaik-baiknya dan sempurna berpergiannya akan mendapat segala sesuatu dalam keadaan baik dan menyenangkan. Demikianlah kata-kata dan janji yang keluar dari mulut Qabil namun dalam hatinya ia berkata bahawa ia telah diberi kesempatan yang baik untuk melaksanakan niat jahatnya dan melepaskan rasa dendamnya dan dengkinya terhadap Habil saudaranya.


Tidak lama setelah Adam meninggalkan keluarganya datanglah Qabil menemui Habil di tempat penternakannya. Berkata ia kepada Habil:”Aku datang ke mari untuk membunuhmu. Masanya telah tiba untuk aku lenyapkan engkau dari atas bumi ini.”


“Apa salahku?”tanya Habil. Dengan asalan apakah engkau hendak membunuhku?”


Qabil berkata:”Ialah kerana korbanmu diterima oleh Allah sedangkan korbanku ditolak yang bererti bahawa engkau akan mengahwini adikku Iqlima yang cantik dan molek itu dan aku harus mengahwini adikmu yang buruk dan tidak mempunyai gaya yang menarik itu.”


Habil berkata:”Adakah berdosa aku bahawa Allah telah menerima korbanku dan menolak korbanmu?Tidakkah engkau telah bersetuju cara penyelesaian yang diusulkan oleh ayah sebagaimana telah kami laksanakan?Janganlah tergesa-gesa wahai saudaraku, mempertaruhkan hawa nafsu dan ajakan syaitan! Kawallah perasaanmu dan fikirlah masak- masak akan akibat perbuatanmu kelak! Ketahuilah bahawa Allah hanya menerima korban dari orang-orang yang bertakwa yang menyerahkan dengan tulus ikhlas dari hati yang suci dan niat yang murni.Adakah mungkin sesekali bahawa korban yang engkau serahkan itu engkau pilihkannya dari gandummu yang telah rosak dan busuk dan engkau berikan secara terpaksa bertentangan dengan kehendak hatimu, sehingga ditolak oleh Allah, berlainan dengan kambing yang aku serahkan sebagai korban yang sengaja aku pilihkan dari perternakanku yang paling sihat dan kucintai dan ku serahkannya dengan tulus ikhlas disertai permohonan diterimanya oleh Allah.


Renungkanlah, wahai saudaraku kata-kataku ini dan buangkanlah niat jahatmu yang telah dibisikkan kepadamu oleh Iblis itu, musuh yang telah menyebabkan turunnya ayah dan ibu dari syurga dan ketahuilah bahawa jika engkau tetap berkeras kepala hendak membunuhku, tidaklah akan aku angkat tanganku untuk membalasmu kerana aku takut kepada Allah dan tidak akan melakukan sesuatu yang tidak diredhainya.Aku hanya berserah diri kepada-Nya dan kepada apa yang akan ditakdirkan bagi diriku.”


Nasihat dan kata-kata mutiara Habil itu didengar oleh Qabil namun masuk telinga kanan keluar telinga kiri dan sekali-kali tidak sampai menyentuh lubuk hatinya yang penuh rasa dengki, dendam dan iri hati sehingga tidak ada tempat lagi bagi rasa damai, cinta dan kasih sayang kepada saudara sekandungnya. Qabil yang dikendalikan oleh Iblis tidak diberinya kesempatan untuk menoleh kebelakang mempertimbangkan kembali tindakan jahat yang dirancangkan terhadap saudaranya, bahkan bila api dendam dan dengkin didalam dadanya mulai akan padam dikipasinya kembali oleh Iblis agar tetap menyala-yala dan ketika Qabil bingung tidak tahu bagaimana ia harus membunuh Habil saudaranya, menjelmalah Iblis dengan seekor burung yang dipukul kepalanya dengan batu sampai mati. Contoh yang diberikan oleh Iblis itu diterapkannya atas diri Habil di kala ia tidur dengan nyenyaknya dan jatuhlah Habil sebagai korban keganasan saudara kandungnya sendiri dan sebagai korban pembunuhan pertama dalam sejarah manusia


Penguburan Jenazah Habil.


Qabil merasa gelisah dan bingung menghadapi mayat saudaranya.ia tidak tahu apa yang harus diperbuat dengan tubuh saudaranya yang semakin lama semakin busuk itu.Diletakkannyalah tubuh itu di sebuah peti yang dipikulnya seraya mundar-mundir oleh Qabil dalam keadaan sedih melihat burung-burung sedang berterbangan hendak menyerbu tubuh jenazah Habil yang sudah busuk itu.


Kebingungan dan kesedihan Qabil tidak berlangsung lama kerana ditolong oleh suatu contoh yang diberikan oleh Tuhan kepadanya sebagaimana ia harus menguburkan jenazah saudaranya itu.Allah s.w.t. Yang Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana, tidak rela melihat mayat hamba-Nya yang soleh dan tidak berdosa itu tersia-sia demikian rupa, maka dipertunjukkanlah kepada Qabil, bagaimana seekor burung gagak menggali tanah dengan kaki dan paruhnya, lalu menyodokkan gagak lain yang sudah mati dalam pertarungan, ke dalam lubang yang telah digalinya, dan menutupi kembali dengan tanah. Melihat contoh dan pengajaran yang diberikan oleh burung gagak itu, termenunglah Qabil sejenak lalu berkata pada dirinya sendiri:”Alangkah bodohnya aku, tidakkah aku dapat berbuat seperti burung gagak itu dan mengikuti caranya menguburkan mayat saudaraku ini?”


Kemudian kembalilah Adam dari perjalanan jauhnya.Ia tidak melihat Habil di antara putera-puterinya yang sedang berkumpul.Bertanyalah ia kepada Qabil:”Di manakah Habil berada?Aku tidak melihatnya sejak aku pulang.”


Qabil menjawab:”Entah, aku tidak tahu dia ke mana! Aku bukan hamba Habil yang harus mengikutinya ke mana saja ia pergi.”


Melihat sikap yang angkuh dan jawapan yang kasar dari Qabil, Adam dapat meneka bahawa telah terjadi sesuatu ke atas diri Habil, puteranya yang soleh, bertakwa dan berbakti terhadap kedua orang tuanya itu.Pada akhirnya terbukti bahawa Habil telah mati dibunuh oleh Qabil sewaktu peninggalannya.Ia sangat sesal di atas perbuatan Qabil yang kejam dan ganas itu di mana rasa persaudaraan, ikatan darah dan hubungan keluarga diketepikan sekadar untuk memenuhi hawa nafsu dan bisikan yang menyesatkan.


Menghadapi musibah itu, Nabi Adam hanya berpasrah kepada Allah menerimanya sebagai takdir dan kehendak-Nya seraya mohon dikurniai kesabaran dan keteguhan iman baginya dan kesedaran bertaubat dan beristighfar bagi puteranya Qabil.


Kisah Qabil dan Habil Dalam Al-Quran.


Al-Quran mengisahkan cerita kedua putera Nabi Adam ini dalam surah”Al- Maaidah” ayat 27 sehingga ayat 32 .


Pengajaran Dari Kisah Putera Nabi Adam A.S..


Bahawasanya Allah s.w.t. hanya menerima korban dari seseorang yang


menyerahkannya dengan tulus dan ikhlas, tidak dicampuri dengan sifat riyak, takabur atau ingin dipuji.Barang atau binatang yang dikorbankan harus yang masih baik dan sempurna dan dikeluarkannya dari harta dan penghasilan yang halal.Jika korban itu berupa binatang sembelihan, harus yang sihat, tidak mengandungi penyakit atau pun cacat, dan jika berupa bahan makanan harus yang masih segar baik dan belum rusak atau busuk.


Bahawasanya penyelesaian jenazah manusia yang terbaik adalah dengan cara penguburan sebagaimana telah diajarkan oleh Allah kepada Qabil.itulah cara paling sesuai dengan martabat manusia sebagai makhluk yang dimuliakan dan diberi kelebihan oleh Allah di atas makhluk-makhluk lainnya, menurut firman Allah dalam surah “Al-Isra” ayat 70 yang bererti ; “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam.Kami angkut mereka di daratan dan di lautan.Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”

Kisah Nabi Adam Alaihi Salam ( 4 )


إنّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضلّ له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنّ محمدا عبده ورسوله {يا أيّها الذين آمنوا اتقوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ولا تَمُوتُنَّ إلاَّ وأَنتُم مُسْلِمُونَ} {يا أيّها الناسُ اتّقُوا ربَّكمُ الَّذي خَلَقَكُم مِن نَفْسٍ واحِدَةٍ وخَلَقَ مِنْها زَوْجَها وبَثَّ مِنْهُما رِجالاً كَثِيراً وَنِساءً واتَّقُوا اللهََ الَّذِي تَسَائَلُونَ بِهِ والأَرْحامَ إِنَّ اللهَ كان عَلَيْكُمْ رَقِيباً } {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمالَكمْ ويَغْفِرْ لَكمْ ذُنوبَكُمْ ومَن يُطِعِ اللهَ ورَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً} أما بعد،فإن أصدق الحديث كلام الله وخير الهدي هدي محمد  وشر الأمور محدثاتها وكلّ محدثة بدعة ، وكل بدعة ضلالة ، وكل ضلالة في النار . 

Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Ia dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shalallahu Alaihi wa salam adalah utusan Allah Azza wa Jalla. “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam”.
 

Tatacara hidup suami isteri Adam dan Hawa di bumi mulai tertib dan sempurna tatkala Hawa bersedia untuk melahirkan anak-anaknya yang akan menjadi benih pertama bagi umat manusia di dunia ini.


Siti Hawa melahirkan kembar dua pasang. Pertama lahirlah pasangan Qabil dan adik perempuannya yang diberi nama “Iqlima”, kemudian menyusul pasangan kembar kedua Habil dan adik perempuannya yang diberi nama “Lubuda”.


Kedua orang tua, Nabi Adam dan Siti Hawa, menerima kelahiran keempat putera puterinya itu dengan senang dan gembira, walaupun Hawa telah menderita apa yang lumrahnya dideritai oleh setiap ibu yang melahirkan bayinya. Mereka mengharapkan dari keempat anak pertamanya ini akan menurunkan anak cucu yang akan berkembang biak untuk mengisi bumi Allah dan menguasai sesuai dengan amanat yang telah di bebankan ke atas bahunya.


Di bawah naungan ayah ibunya yang penuh cinta dan kasih sayang maka membesarlah keempat-empat anak itu dengan cepatnya melalui masa kanak-kanak dan menginjak masa remaja. Yang perempuan sesuai dengan kudrat dan fitrahnya menolong ibunya mengurus rumahtangga dan mengurus hal-hal yang menjadi tugas wanita,sedang yang laki-laki menempuhi jalannya sendiri mencari nafkah untuk memenuhi keperluan hidupnya. Qabil berusaha dalam bidang pertanian sedangkan Habil di bidang perternakan.


Penghidupan sehari-hari keluarga Adam dan Hawa berjalan tertib sempurna diliputi rasa kasih sayang saling cinta mencintai hormat menghormati masing-masing meletakkan dirinya dalam kedudukan yang wajar si ayah terhadap isterinya dan putera-puterinya,si isteri terhadap suami dan anak-anaknya. Demikianlah pula pergaulan di antara keempat bersaudara berlaku dalam harmoni damai dan tenang saling bantu membantu hormat menghormati dan bergotong-royong.


Keempat Anak Adam Memasuki Alam Remaja.


Keempat putera-puteri Adam mencapai usia remaja dan memasuki alam akil baligh di mana nafsu berahi dan syahwat serta hajat kepada hubungan kelamin makin hari makin nyata dan nampak pada gaya dan sikap mereka hal mana menjadi pemikiran kedua orang tuanya dengan cara bagaimana menyalurkan nafsu berahi dan syahwat itu agar terjaga kemurnian keturunan dan menghindari hubungan kelamin yang bebas di antara putera-puterinya.


Kepada Nabi Adam Allah memberi ilham dan petunjuk agar kedua puteranya dikahwinkan dengan puterinya. Qabil dikahwinkan dengan adik Habil yang bernama Lubuda dan Habil dengan adik Qabil yang bernama Iqlima.


Cara yang telah di ilham oleh Allah s.w.t. kepada Nabi Adam telah disampaikan kepada kedua puteranya sebagai keputusan si ayah yang harus dipatuhi dan segera dilaksanakan untuk menjaga dan mengekalkan suasana damai dan tenang yang meliputi keluarga dan rumahtangga mereka. Akan tetapi dengan tanpa diduga dan disangka rancangan yang diputuskan itu ditolak mentah-mentah oleh Qabil dan menyatakan bahawa ia tidak mahu mengahwini Lubuda, adik Habil dengan mengemukakan alasan bahawa Lubuda adalah buruk dan tidak secantik adiknya sendiri Iqlima. Ia berpendapat bahawa ia lebih patut mempersunting adiknya sendiri Iqlima sebagai isteri dan sekali-kali tidak rela menyerahkannya untuk dikahwinkan oleh Habil. Dan memang demikianlah kecantikan dan keelokan paras wanita selalu menjadi fitnah dan rebutan lelaki yang kadang-kadang menjurus kepada pertentangan dan permusuhan yang sampai mengakibatkan hilangnya nyawa dan timbulnya rasa dendam dan dengki di antara sesama keluarga dan sesama suku.


Kerana Qabil tetap berkeras kepala tidak mahu menerima keputusan ayahnya dan meminta supaya dikahwinkan dengan adik kembarnya sendiri Iqlima maka Nabi Adam seraya menghindari penggunaan kekerasan atau paksaan yang dapat menimbulkan perpecahan di antara saudara serta mengganggu suasana damai yang meliputi keluarga beliau secara bijaksana mengusulkan agar menyerahkan masalah perjodohan itu kepada Tuhan untuk menentukannya. Caranya ialah bahawa masing- masing dari Qabil dan Habil harus menyerahkan korban kepada Tuhan dengan catatan bahawa barang siapa di antara kedua saudara itu diterima korbannya ialah yang berhad menentukan pilihan jodohnya.


Qabil dan Habil menerima baik jalan penyelesaian yang ditawarkan oleh ayahnya. Habil keluar dan kembali membawa peliharaannya sedangkan Qabil datang dengan sekarung gandum yang dipilih dari hasil cucuk tanamnya yang rosak dan busuk kemudian diletakkan kedua korban itu kambing Habil dan gandum Qabil di atas sebuah bukit lalu pergilah keduanya menyaksikan dari jauh apa yang akan terjadi atas dua jenis korban itu.


Kemudian dengan disaksikan oleh seluruh anggota keluarga Adam yang menanti dengan hati berdebar apa yang akan terjadi di atas bukit di mana kedua korban itu diletakkan, terlihat api besar yang turun dari langit menyambar kambing binatang korban Habil yang seketika itu musnah ternakan oleh api sedang karung gandum kepunyaan Qabil tidak tersentuh sedikit pun oleh api dan tetap tinggal utuh.


Maka dengan demikian keluarlah Habil sebagai pemenang dalam pertaruhan itu karena korban kambing telah diterima oleh Allah sehingga dialah yang mendapat keutamaan untuk memilih siapakah di antara kedua gadis saudaranya itu yang akan dipersandingkan menjadi isterinya.

Kisah Nabi Adam Alaihi Salam ( 3 )

إنّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضلّ له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنّ محمدا عبده ورسوله {يا أيّها الذين آمنوا اتقوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ولا تَمُوتُنَّ إلاَّ وأَنتُم مُسْلِمُونَ} {يا أيّها الناسُ اتّقُوا ربَّكمُ الَّذي خَلَقَكُم مِن نَفْسٍ واحِدَةٍ وخَلَقَ مِنْها زَوْجَها وبَثَّ مِنْهُما رِجالاً كَثِيراً وَنِساءً واتَّقُوا اللهََ الَّذِي تَسَائَلُونَ بِهِ والأَرْحامَ إِنَّ اللهَ كان عَلَيْكُمْ رَقِيباً } {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمالَكمْ ويَغْفِرْ لَكمْ ذُنوبَكُمْ ومَن يُطِعِ اللهَ ورَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً} أما بعد،فإن أصدق الحديث كلام الله وخير الهدي هدي محمد  وشر الأمور محدثاتها وكلّ محدثة بدعة ، وكل بدعة ضلالة ، وكل ضلالة في النار .

Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Ia dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shalallahu Alaihi wa salam adalah utusan Allah Azza wa Jalla. “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam”.
 
Menurut Yahudi dan Kristen

Kisah tentang Adam terdapat dalam Kitab Kejadian pada Torah dan Alkitab pasal 2 dan 3, dan sedikit disinggung pada pasal 4 dan 5. Beberapa rincian lain tentang kehidupannya dapat ditemukan dalam kitab-kitab apokrif, seperti Kitab Yobel, Kehidupan Adam dan Hawa, dan Kitab Henokh.

Menurut kisah di atas, Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Allah[2]. Adam kemudian ditempatkan di dalam Taman Eden yang berarti tanah daratan, terletak di hulu Sungai Pison, Gihon, Tigris, dan Efrat (di sekitar wilayah Irak saat ini). Ia kemudian diperintahkan oleh-Nya untuk menamai semua binatang. Allah juga menciptakan makhluk penolong, yaitu seorang wanita yang oleh Adam dinamai Hawa. Adam dan Hawa tinggal di Taman Eden dan berjalan bersama Allah, tetapi akhirnya mereka diusir dari taman itu karena mereka melanggar perintah Allah untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Setelah diusir dari taman itu, Adam harus bekerja untuk menghidupi keluarganya. Adam dan Hawa mempunyai tiga orang anak yang disebut dalam Kitab Kejadian, yaitu Kain, Habel, Set, dan yang lainnya[3]. Kitab Yobel menyebutkan dua orang anak perempuan Adam dan Hawa, yaitu Azura yang menikah dengan Set dan Awan, yang menikah dengan Kain. Baik Kitab Kejadian maupun Kitab Yobel menyatakan bahwa Adam mempunyai anak yang lain, tetapi nama mereka tidak disebutkan.

Menurut silsilah Kitab Kejadian, Adam meninggal dunia pada usia 930 tahun. Dengan angka-angka seperti itu, perhitungan seperti yang dibuat oleh Uskup Agung Ussher, memberikan kesan bahwa Adam meninggal hanya sekitar 127 tahun sebelum kelahiran Nuh, sembilan generasi setelah Adam. Dengan kata lain, Adam masih hidup bersama Lamekh (ayah Nuh) sekurang-kurangnya selama 50 tahun. Menurut Kitab Yosua, kota Adam masih dikenal pada saat bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan untuk memasuki Kanaan[4].

Menurut legenda, setelah diusir dari Taman Eden, Adam pertama kali menjejakkan kakinya di muka bumi di sebuah gunung yang dikenal sebagai Puncak Adam atau Al-Rohun yang kini terdapat di Sri Lanka. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Adam)

Kisah Adam dalam Al-Quran.
Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A’raaf ayat 11 sehingga 25
Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.

Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia – keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.

Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.

Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.

Kebebasan Iblis dan Manusia

Allah SWT tidak pernah mencabut kebebasan yang diberikan-Nya kepada iblis. Namun pada akhirnya, iblis tetap sebagai hamba yang kafir. Iblis benar-benar menolak untuk sujud kepada Nabi Adam. Allah SWT mengetahui bahwa ia akan menolak untuk sujud kepada Nabi Adam dan akan menentang-Nya. Bisa saja Allah SWT menghancurkannya atau mengubahnya menjadi tanah namun Allah memberikan kebebasan kepada makhluk-makhluk-Nya yang dibebani tanggung jawab. Dia memberikan kepada mereka kebebasan mutlak sehingga mereka bisa saja menolak perintah-Nya. Tetapi yang perlu diperhatikan bahwa keingkaran orang-orang kafir dan orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya tidak berarti meng-urangi kebesaran kerajaan-Nya dan sebaliknya, keimanan orang-orang mukmin dan kepatuhan orang-orang yang taat tidak berarti menambah kebesaran kekuasaan-Nya. Semua itu kembali kepada mereka.

Adam menyadari bahwa kebebasan di alam wujud adalah merupakan karunia yang Allah SWT berikan kepada makhluk-Nya. Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas penggunaan kebebasan itu. Setelah mempelajari pelajaran kebebasan, Nabi Adam mempelajari pelajaran kedua dari Allah SWT, yaitu ilmu. Nabi Adam mengetahui bahwa iblis adalah simbol kejahatan di alam wujud. Sebagaimana ia mengetahui bahwa para malaikat adalah simbol kebaikan, sementara ia belum mengenal dirinya saat itu. Kemudian Allah SWT memberitahukan kepadanya tentang hakikatnya, hikrnah penciptaannya, dan rahasia penghormatannya. Allah SWT berfirman:

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya. ” (QS. al-Baqarah: 31)