إنّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضلّ له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنّ محمدا عبده ورسوله {يا أيّها الذين آمنوا اتقوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ولا تَمُوتُنَّ إلاَّ وأَنتُم مُسْلِمُونَ} {يا أيّها الناسُ اتّقُوا ربَّكمُ الَّذي خَلَقَكُم مِن نَفْسٍ واحِدَةٍ وخَلَقَ مِنْها زَوْجَها وبَثَّ مِنْهُما رِجالاً كَثِيراً وَنِساءً واتَّقُوا اللهََ الَّذِي تَسَائَلُونَ بِهِ والأَرْحامَ إِنَّ اللهَ كان عَلَيْكُمْ رَقِيباً } {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمالَكمْ ويَغْفِرْ لَكمْ ذُنوبَكُمْ ومَن يُطِعِ اللهَ ورَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً} أما بعد،فإن أصدق الحديث كلام الله وخير الهدي هدي محمد وشر الأمور محدثاتها وكلّ محدثة بدعة ، وكل بدعة ضلالة ، وكل ضلالة في النار .
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Ia dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shalallahu Alaihi wa salam adalah utusan Allah Azza wa Jalla. “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam”.
Doa seorang ibu sungguh mustajab. Baik doa kebaikan ataupun doa buruk. Rosululloh pernah menyampaikan suatu kisah menarik berkaitan dengan doa ibu. Suatu kisah nyata yang terjadi pada masa sebelum Rosululloh yang patut diambil sebagai ibroh bagi orang-orang yang beriman.
Dahulu, ada tiga orang bayi yang bisa berbicara. Salah satunya adalah seorang bayi yang hidup pada masa Juraij. Juraij adalah seorang ahli ibadah, dia memiliki sebuah tempat ibadah yang sekaligus jadi tempat tinggalnya.
Suatu ketika Juraij sedang melaksanakan sholat, tiba-tiba ibunya yang sedang sakit memanggilnya : “Wahai Juraij”. Dalam hatinya, Juraij bergumam: “Wahai Robbku, apakah yang harus aku dahulukan… meneruskan sholatku ataukah memenuhi panggilan ibuku?!”. Dalam kebimbangan, dia tetap meneruskan sholatnya. Sehingga sang ibu tertidur, selesai ia sholat dia melihat sang ibu sudah tertidur.
Lalu ketika sang ibu terbangun, ia kembali memanggilnya : “Wahai Juraij!”. Juraij yang saat itu pun sedang sholat bergumam dalam hatinya: “Wahai Robbku, apakah aku harus meneruskan sholatku… Ataukah (memenuhi) panggilan ibuku?l”. Tetapi dia tetap meneruskan sholatnya.
Sang ibu kembali tertidur untuk-kedua kalinya. dan ketiga kalinya sang ibu terbangun, seraya memanggil: “Wahai Juraij!”. Lagi-lagi Juraij sedang menjalankan sholat. Dalam hatinya, ia bergumam: “Wahai Robbku, haruskah aku memilih meneruskan sholatku ataukah memenuhi panggilan ibuku?”. Tetapi dia tetap meneruskan sholatnya.
Akhirnya, dengan kecewa setelah tiga kali panggilannya tidak mendapat sahutan Juraij anaknya, sang ibu berdoa: “Ya Alloh, janganlah engkau matikan Juraij hingga dia melihat wajah wanita pelacur”.
Orang-orang Bani Israil (ketika itu) sering menyebut-nyebut nama Juraij serta ketekunan ibadahnya, Suatu saat ada sang pengembala yang kemalaman dalam perjalanan lalu meminta izin kepada Juraij untuk menginap beristirahat beberapa hari dirumahnya, lalu Juraij mengizinkan untuk menginap, dan pada malam itu pula datang seorang wanita pelacur berparas cantik jelita yang meminta izin untuk menginap, sambil menggoda dan merayu Juraij, dengan tanpa basa-basi Juraij menolaknya lalu dengan penuh permohonan dengan alasan sudah larut malam pelacur itu meminta untuk dapat diizinkan, akhirnya Juraij mengizinkan menginap hanya satu malam, dengan perasaan kecewa wanita pelacur itu masuk, tanpa disengaja wanita itu melihat pria didalam rumah Juraij, akhirnya wanita itu berniat untuk membalas sakit hatinya kepada Juraij demi terlaksananya tipu muslihat ia berkata dalam hati : "aku akan membalas sakit hatiku kepada Juraij dengan menggodanya (Pengembala)". Wanita pelacur itupun kemudian merayu dan menawarkan diri kepada pengembala. karena Iman si Pengembala tipis maka terjadilah perzinaan antara dia dengan penggembala itu. Hingga akhirnya wanita itu hamil.
Dan manakala bayinya telah lahir, dia membuat pengakuan palsu dengan berkata kepada orang-orang: “Bayi ini adalah anak Juraij.” Mendengar hal itu, masyarakat percaya dan beramai-ramai mendatangi tempat ibadah Juraij, memaksanya turun, merusak tempat ibadahnya dan memukulinya.
Juraij yang tidak tahu masalahnya bertanya dengan heran: “Ada apa dengan kalian?”. “Kamu telah berzina dengan wanita pelacur lalu dia sekarang melahirkan anakmu”, jawab mereka.
Maka, tahulah Juraij bahwa ini adalah makar wanita lacur itu. Lantas bertanya: “Dimana bayinya?”. Merekapun membawa bayinya. Juraij berkata: “Biarkan saya melakukan sholat dulu”, kemudian dia berdiri sholat. Seusai menunaikan sholat, dia menghampiri si bayi lalu mencubit perutnya seraya bertanya: “Wahai bayi, siapakah ayahmu?”
Si bayi menjawab: “Ayahku adalah si fulan, seorang penggembala”.
Akhirnya, masyarakat bergegas menghampiri Juraij, mencium dan mengusapnya.Mereka minta maaf dan berkata: “Kami akan membangun tempat ibadahmu dari emas”. Juraij mengatakan: “Tidak, bangun saja seperti semula yaitu dari tanah liat”. Lalu merekapun mengerjakannya.
Cerita diatas diambil dari Hadits ;
Abu Hurairah r.a berkata, "Rasulullah menceritakan bahwa seorang ibu memanggil anaknya yang sedang shalat di tempat peribadatannya. Ibu itu berkata, 'Hai Juraij!' Lalu Juraij berkata (dalam hati), 'Ya Allah, ibuku (memanggilku), dan aku (sedang menunaikan) shalatku. Apakah yang harus aku perbuat?' Ibu itu memanggil lagi, 'Wahai Juraij!' Juraij berkata, 'Ibuku atau shalatku?' Ibunya memanggil lagi, 'Wahai Juraij!' Juraij berkata, 'Ya Allah, ibuku atau shalatku?' Ibu itu berkata, 'Ya Allah, semoga Juraij tidak mati sebelum ia melihat muka wanita pelacur terlebih dahulu.' Pada suatu ketika datang seorang wanita pelacur ke tempat peribadatannya, lalu ia melahirkan. Ketika ditanya, 'Anak siapa itu?' Wanita itu menjawab, 'Anak si Juraij, dan dia keluar dari tempat peribadatannya.' Juraij berkata, 'Mana wanita yang mengatakan anaknya adalah dariku? Juraij berkata, 'Wahai si kecil! Siapakah bapakmu?' Ia menjawab, 'Seorang penggembala kambing.'"
Wa Allahu alam.....
Lalu ketika sang ibu terbangun, ia kembali memanggilnya : “Wahai Juraij!”. Juraij yang saat itu pun sedang sholat bergumam dalam hatinya: “Wahai Robbku, apakah aku harus meneruskan sholatku… Ataukah (memenuhi) panggilan ibuku?l”. Tetapi dia tetap meneruskan sholatnya.
Sang ibu kembali tertidur untuk-kedua kalinya. dan ketiga kalinya sang ibu terbangun, seraya memanggil: “Wahai Juraij!”. Lagi-lagi Juraij sedang menjalankan sholat. Dalam hatinya, ia bergumam: “Wahai Robbku, haruskah aku memilih meneruskan sholatku ataukah memenuhi panggilan ibuku?”. Tetapi dia tetap meneruskan sholatnya.
Akhirnya, dengan kecewa setelah tiga kali panggilannya tidak mendapat sahutan Juraij anaknya, sang ibu berdoa: “Ya Alloh, janganlah engkau matikan Juraij hingga dia melihat wajah wanita pelacur”.
Orang-orang Bani Israil (ketika itu) sering menyebut-nyebut nama Juraij serta ketekunan ibadahnya, Suatu saat ada sang pengembala yang kemalaman dalam perjalanan lalu meminta izin kepada Juraij untuk menginap beristirahat beberapa hari dirumahnya, lalu Juraij mengizinkan untuk menginap, dan pada malam itu pula datang seorang wanita pelacur berparas cantik jelita yang meminta izin untuk menginap, sambil menggoda dan merayu Juraij, dengan tanpa basa-basi Juraij menolaknya lalu dengan penuh permohonan dengan alasan sudah larut malam pelacur itu meminta untuk dapat diizinkan, akhirnya Juraij mengizinkan menginap hanya satu malam, dengan perasaan kecewa wanita pelacur itu masuk, tanpa disengaja wanita itu melihat pria didalam rumah Juraij, akhirnya wanita itu berniat untuk membalas sakit hatinya kepada Juraij demi terlaksananya tipu muslihat ia berkata dalam hati : "aku akan membalas sakit hatiku kepada Juraij dengan menggodanya (Pengembala)". Wanita pelacur itupun kemudian merayu dan menawarkan diri kepada pengembala. karena Iman si Pengembala tipis maka terjadilah perzinaan antara dia dengan penggembala itu. Hingga akhirnya wanita itu hamil.
Dan manakala bayinya telah lahir, dia membuat pengakuan palsu dengan berkata kepada orang-orang: “Bayi ini adalah anak Juraij.” Mendengar hal itu, masyarakat percaya dan beramai-ramai mendatangi tempat ibadah Juraij, memaksanya turun, merusak tempat ibadahnya dan memukulinya.
Juraij yang tidak tahu masalahnya bertanya dengan heran: “Ada apa dengan kalian?”. “Kamu telah berzina dengan wanita pelacur lalu dia sekarang melahirkan anakmu”, jawab mereka.
Maka, tahulah Juraij bahwa ini adalah makar wanita lacur itu. Lantas bertanya: “Dimana bayinya?”. Merekapun membawa bayinya. Juraij berkata: “Biarkan saya melakukan sholat dulu”, kemudian dia berdiri sholat. Seusai menunaikan sholat, dia menghampiri si bayi lalu mencubit perutnya seraya bertanya: “Wahai bayi, siapakah ayahmu?”
Si bayi menjawab: “Ayahku adalah si fulan, seorang penggembala”.
Akhirnya, masyarakat bergegas menghampiri Juraij, mencium dan mengusapnya.Mereka minta maaf dan berkata: “Kami akan membangun tempat ibadahmu dari emas”. Juraij mengatakan: “Tidak, bangun saja seperti semula yaitu dari tanah liat”. Lalu merekapun mengerjakannya.
Cerita diatas diambil dari Hadits ;
Abu Hurairah r.a berkata, "Rasulullah menceritakan bahwa seorang ibu memanggil anaknya yang sedang shalat di tempat peribadatannya. Ibu itu berkata, 'Hai Juraij!' Lalu Juraij berkata (dalam hati), 'Ya Allah, ibuku (memanggilku), dan aku (sedang menunaikan) shalatku. Apakah yang harus aku perbuat?' Ibu itu memanggil lagi, 'Wahai Juraij!' Juraij berkata, 'Ibuku atau shalatku?' Ibunya memanggil lagi, 'Wahai Juraij!' Juraij berkata, 'Ya Allah, ibuku atau shalatku?' Ibu itu berkata, 'Ya Allah, semoga Juraij tidak mati sebelum ia melihat muka wanita pelacur terlebih dahulu.' Pada suatu ketika datang seorang wanita pelacur ke tempat peribadatannya, lalu ia melahirkan. Ketika ditanya, 'Anak siapa itu?' Wanita itu menjawab, 'Anak si Juraij, dan dia keluar dari tempat peribadatannya.' Juraij berkata, 'Mana wanita yang mengatakan anaknya adalah dariku? Juraij berkata, 'Wahai si kecil! Siapakah bapakmu?' Ia menjawab, 'Seorang penggembala kambing.'"
Wa Allahu alam.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Utk memudahkan Komentar para sobat, sy hilangkan anti Spam, maka dr itu berikan Koment yang baik, apabila tidak lebih baik diam..dan utk komentar pembangunan, saya terima...