Kamis, 10 September 2009

Menyambut Hari Raya Iedul Fitri dan Iedul Adha

Setiap tanggal 1 syawal seluruh umat Islam diseluruh dunia selalu merayakan Hari Idul Fithri dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur. Hari Raya Idul Fithri merupakan puncak dari seluruh rangkaian proses ibadah selama bulan Ramadhon, dimana dalam bulan tersebut kita melakukan ibadah shaum dengan penuh keimanan kepada Allah SWT. Penetapan Hari Raya Idul Fithri oleh Rasulullah SAW dimaksudkan untuk menggantikan Hari Raya yang biasa dilaksanankan orang­-orang Madinah pada waktu itu. Hal ini sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW yaitu :
"Jabir ra. Berkata : Rasulullah SAW datang ke Madinah, sedangkan bagi penduduk Madinah ada dua hari yang mereka ( bermain-main padanya dan merayakannya dengan berbagai permainan). Maka Rasulullah SAW bertanya : " Apakah hari yang dua ini ? " Penduduk Madinah menjawab : " Adalah kami dimasa jahiliyah bergembira ria padanya ". Kemudian Rasulullah bersabda : " Allah telah menukar dua hari itu dengan yang lebih baik yaitu Idul Adha dan Idul Fithri ". (HR Abu Dawud)
 PENGERTIAN IDUL FITHRI
Menurut Abu Irsyad kalau ditilik kembali, pendapat yang mengartikan idul Fithri dengan "kembali menjadi suci" tidak sepenuhnya benar, karena kata "Fithri" apabila diartikan dengan "Suci" tidaklah tepat. Sebab kata "Suci" dalam bahasa Arabnya adalah "Al Qudus" atau "Subhana".
Untuk memperoleh pengertian itu kita bisa memulainya dengan melihat makna asal ungkapan Arab id al-fithr. Kata id berasal dari akar kata yang sama dengan kata `awdah atau `awdat-un, `adab atau adat-un dan isti'adat-un. Semua kata-kata itu mengandung makna asal "kembali" atau "terulang" yakni, sebagai "adat kebiasaan"). Dan hari raya diistilahkan sebagai id karena ia datang kembali berulang-ulang secara periodik dalam daur waktu satu tahun.
Makna asal kata-kata "fithri" kiranya sudah jelas, karena satu akar dengan kata "fitrah" (fithrah), yang artinya "Pencipta" atau "Ciptaan". Secara kebahasaan, fithrah mempunyai pengertian yang sama dengan khilqah, yaitu "ciptaan" atau "penciptaan". Tuhan Yang Maha Pencipta disebut dengan A-Khaliq, atau Al-Fathir. Sebagai contoh, misalnya kita lihat dalam Al Qur'an :


"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS Al Fathir 35 : 1)
Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa kata "Idul Fithri" mempunyai minimal tiga pengertian yaitu :
1.     Kembali ke Awal Penciptaan.
2.     Kembali ke Penciptaan Yang Awal.
3.     Kembali ke Sang Maha Pencipta

Wa Allahu a'lam.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Utk memudahkan Komentar para sobat, sy hilangkan anti Spam, maka dr itu berikan Koment yang baik, apabila tidak lebih baik diam..dan utk komentar pembangunan, saya terima...